Setelah menunggu 90 hari, hari ini Jumat, 6 Februari 2022, TDBA Spenda Purwakarta memanen ecoenzim. Tahap-tahap pembuatan ecoenzim cukup menantang untuk diikuti.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya (sayangnya pembuatan ecoenzim kala itu gagal), terbukalah wawasan kami bahwa membuat ecoenzim harus benar-benar sabar dan teliti.
Perbedaan mencolok pada proses pembuatan ecoenzim sebelum dan sesudah pelatihan TDBA adalah campuran yang digunakan. Sebelumnya kami menggunakan gula merah. Setelah mengikuti TDBA, ternyata campuran yang tepat adalah ampas tebu atau molase.
Proses pengadukan yang tidak terjadwal dengan baik juga bisa menjadi penyebab kegagalan pembuatan ecoenzim.
Hal lain yang penting adalah pemilihan buah akhir yang tepat. Walaupun buah akhir namun masih terlihat segar. Proses penutupan media saat mengaduk ulang harus benar-benar rapat. Bila ada udara masuk, bisa dipastikan pembuatan ecoenzim gagal.
Hari ini bukan bukan hari terakhir panin ecoenzim. Semoga proses pembuatan ecoenzim yang sarat dengan berbagai manfaat ini akan terus bergema khususnya di TDBA Spenda Purwakarta dan umumnya di Purwakarta, bahkan ke berbagai belahan dunia.
Mari kita senantiasa menjaga harmoni seisi bumi.